Kalo dipikir-pilkir, hal-hal kecil di sekitar kita sebenarnya (menurut saya) bisa menjadi sekolah tersendiri buat kita. Sekolah tentang kehidupan. Seperti sebatang korek ini. Meskipun hanya benda mati, kita bisa belajar dari sana. Korek bisa dikatakan sebagai mahluk yang paling ikhlas menghadapi hidup ini. Dia nggak banyak bicara saat dia dibuang atau dimatikan apinya, meskipun sebelumnya dia memberikan cahaya untuk sekitarnya, meski hanya beberapa saat saja. kita bisa belajar dari apa yang ditampilkan oleh sebatang korek itu,dimana dia sangat rela, sangat menerima, walau “habis manis, sepah dibuang”,but no problem buat dia. Mungkin, dia berpikir, terlalu ribet dan mbikin pusing kalo aku (korek) ingin dibalas budi oleh lingkungan yang sudah dibantunya.
Menolong, walaupun itu sedikit lebih baik dari pada tidak berbuat sama sekali bukan ???
yoan
Mar 16, 2009 @ 10:55:42
pengen nangis jadinya, pras…
suryaden
Mar 16, 2009 @ 11:15:56
untung saya bukan korek ya…
kawanlama95
Mar 16, 2009 @ 16:51:52
tapi korek juga gampang marah ,dia tuh nga suka sama bensin.kalo ketemu udah deh pasti banyak dirugikan.Di dunia ini pasti ada aja yang ga cocok ya kan.Barang kali kita harus berhati – hati memilih teman.
di4z
Mar 16, 2009 @ 18:17:01
Jadi berpikir… gimana caranya ya balas budi sama korek ?
bocahbancar
Mar 16, 2009 @ 19:05:26
Wah Mas ternyata potingan kita hari ini hampir ada kesamaan yaw…
HHmmm..Iya juga sich saya malah belum kepikiran soal ikhlasnya sebatang korek api…
HH,,,,…Bisa menjadi perenungan…
Salam hangat Bocahbancar…..
bangmarbun
Mar 16, 2009 @ 20:59:55
Di lorong sepi dan gelap, pasti ada lubang cahaya yang akan kita dapati..
DO MI SOL hajar trus….jangan takut…
fauzan
Mar 16, 2009 @ 21:22:40
korek api: sangat berguna untuk ibu2 di dapur, sangat romantis dengan lilin-lilin kecil di atas meja makan, dan dibutuhkan oleh para pendaki di saat fajar mulai tenggelam…
Tapi, menakutkan ketika bensin atau minyak tanah menemuinya di dinding rumah kayu beratap daun rumbia kering, dan merugikan saat membantu perokok menyalakan batangan chigarette-nya…
🙂
Cebonk
Mar 17, 2009 @ 03:34:21
Tepuk pramuka..**prookk..Prokk**
korek? Uhm..Berguna bwat bikin api waktu mo bakar2 ikan..
(jd laper..Pengen ngemut gelas)
Lam kenal yawh..
siwi
Mar 17, 2009 @ 05:43:11
*Jadi pingin nyanyi* Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang korek menyinari dunia 😀
heru
Mar 17, 2009 @ 09:47:18
hem (Pengen nangsi 😦 ).gimana ya cara balas budi ama korek? 😛
Queen
Mar 17, 2009 @ 12:58:57
Yup!
Filosofi ygg bagus….
Yasinta
Mar 23, 2009 @ 02:55:04
philosophical nih? Haha….
Yah, menolong itu mulia banget. Kalo memang kita punya kapasitas untuk menolong orang lain, kenapa harus menolak? Ga ada ruginya, malah bikin orang senang and terbantu. Rasanya jadi ikut bahagia…
Anak Hilang
Mar 25, 2009 @ 14:33:59
filosofinya bagus nih. tapi bukan itu yang bikin ane tertarik. ga sengaja nyasar kesini, bukan tulisan yang ane tuju tapi potonya ntu yg ada ditiap posting. semuanya keren2 n photografis banget. dari semuanya, ane paling suka sama foto korek api ini. ada suatu kesan yang mendalam dari foto yang sederhana ini. jika dalam kontes fotografi, ane yakin foto ini akan masuk nominasi. salut, hal sederhana yang tak pernah terpikirkan olehku.
tuannico Liebert
Mar 26, 2009 @ 11:35:14
sedia korek sebeLum mati lampu.. hhe.
sayah si sedia korek gas dikantong..hho
fiLosofi LiLin maLah Lebih mantep Lagi om
.